Thursday 3 May 2012

Pendidikan Indonesia

Kemarin Hari Pendidikan Nasional ya? aku sampai lupa untuk posting and berkomentar tentang pendidikan Indonesia.
HHmmmm emang ada yang salah ya sama pendidikan di Indonesia? salah sih nggak karena emang di dunia ini gak ada aturan baku pendidikan yang bagus itu gimana. Tetapi harusnya ada suatu ukuran pendidikan yang bisa menciptkan manusia yang berkualitas disuatu negara sesuai dengan dengan kebutuhan dunia luar yang mencakup aspek lokal. 

Setiap tahun ada saja pergantian mata pelajaran. Jika siswa enak saja mereka hanya bisa menerima tetapi untuk para guru. Ribet juga kali tiap tahun ganti pedoman pengajarannya. Tahun lalu yang di ajarkan itu, tahun sekarang ini, tahun depan entah lah....... (Hellow guru dan siswa bukan kelinci percobaan kali) jadi harus ada konsistensi dari pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Harus dipikirkan untuk jangka panjang bukan hanya untuk satu tahun saja. 

Pengaturan minat dan bakat. Emang sih sekarang banyak SMK yang bermunculan dan diperuntukan bagi siswa yang punya minat dan bakat khusus untuk kehidupan selanjutnya mencipatkan dunia kerja syukur bisa membuka lowongan kerja. Tetapi yang di sekolah umum, apa bisa pelajaran tersebut membuat enjoy? Kenapa harus dari kelas 11 untuk masuk penjurusan kenapa nggak dari kelas 10 sekalian? SMA sudah dipersiapkan untuk kuliah. Seharusnya dari kelas 10 sudah diarahkan penjurusan biar nantinya kelas 12 sudah siap mau kuliah di jurusan apa. Liat anak SMA sekarang kasihan mereka terbebani dengna pelajaran yang segambreng. Penjurusan bukan masalah sepele loh.....karena akan berdampak pada kelas 12. 2 tahun waktu yang terlalu singkat untuk mempersiapkan untuk kuliah. Diantara kita malah sering baru memikirkan jurusan dikuliah setelah Ujian Nasional. Dari kelas 10 sudah dididik untuk enjoy pelajaran yang dipilihnya. Yang emang gak suka di Fisika bisa masuk kelas 1PS. Jadi mereka tidak tebebani terlalu lama.

Ada korbannya adalah aku? hahahahaha. Jujur aja ya kelas 1 nilai raport Matematika 5 (3 cawu), Fisika 5 (1 cawu), Kimia (2 cawu) naik kelas dua udah pakai semesteran Matematika 5 (2 semester), Fisikia and Kimia 5 (1 semester). Masa SMA bagaikan sisksaan tiada tara selama dua tahun tanpa berkutik menghadapi Matematika, Kimia, Fisika. Amat sangat terbebani buat ku 3 pelajaran itu nggak penting banget. Sekarang mending mereka hanya menghadapi satu tahun. alangkah lebih baik mereka tidak merasakan beban itu yang nyesekin dada. 

Belum lagi dengan berbagai macam jenis sekolah ada RSBI, SSN, SSB, hadew maksudnya apa toh? bukannya itu malah membuat kecemburuan antar sekolah negeri? ayolah kita seragamkan bersama sekolah standar nasional. Sekolah Internasional itu seperti apa? yang menjadi patokan itu negara mana? apakah cocok di terapkan di Indonesia? Indonesia punya identita sendiri, kita harus bangga nilai-nilai pendidikan khas Indonesia. 

Terlebih penting adalah pendidikan orang tua. Aku setuju banget sama Dian Sastrowardoyo, "jika ingin menghasilkan anak yang cerdas dimulai dari orang tua dulu menjadi cerdas". Cerdas nggak perlu sekolah tinggi. Tapi orang tua cerdas adalah tahu apa yang terbaik untuk anaknya, tahu membimbing anaknya diarah kemana, Aku sering banget denger karena keegoisan orang tuanya yang anaknya harus jadi dokter padahal tuh anak lebih suka sama seni, alhasil tuh anak stress!!!!. Apa itu orang tua yang cerdas?

Ayo kita bangkitkan Pendidikan Indonesia!!!!!!

No comments: