Wednesday 4 May 2011

perjuangan untuk sekolah


Alhamdulilah aku sudah berhasil menjadi sarjana. Aku juga bersyukur mempunyai orang tua yang mampu untuk membiayai anak-anaknya bersekolah dari tk sampai perguruan tinggi. tetunya aku juga bersyukur menyelesaikan semua pendidikan ini dengan lancar. mungkin betapa beruntungnya aku dan teman-teman lain yang dengan tenang dapat menyelesaikan pendidikan ini dari dasar sampai kelanjutannya. dapat merasakan dan menyelesaikan bangku kuliah sangat berharga.

banyak juga kawan-kawan kita yang bernasib stak seberuntung kita mereka putus sekoalah di tengah jalan dengan berbagai alasan. keadaan yang memaksa mereka untuk berhenti karena tingginya biaya pendidikan sangat memberatkan mereka yang orang tuanya belum bercukupan hanya bisa untuk makan sehari-hari. Pemerintah telah menjajikan sekolah gratis tapi itu hanya ada disekolah tertentu dan di daerah tertentu belum semuanya merata diseluruh indonesia.

bagi mereka yang masih punya keinginan kuat untuk terus melanjutkan biaya dengan banting tulang mendapatkan bea siswa atau bekerja paruh waktu untuk bisa membayar mahalnya sekolah. segala upaya mereka terus mengumpulkan tenaga hanya untuk bangku sekolah. mereka hanya menginginkan mungkin dengan sekolah bisa merubah nasib atau bisa menggapai mimpi yang mereka inginkan ada temen kuliah ku dia bisa bersekolah dari bea siswa dengan perjuangannya terus belajar dan belajar untuk mendapatkan nilai baik.

lain lagi cerita teman kita di tempat lain yang dengan perjuangan menaklukan alam untuk mencapai sekolahnya. melewati sungai, gunung, hutan atau dengan perjalanan yang sangat jauh untuk ke sekolahnya. maklum saja mereka tinggal di daerah terpencil seakan-akan mereka bertempat tinggal di negeri entah berantah. sangat diakui pengerbonan mereka sangat besar hanya untuk menggali rasa keinginan tahuan mereka untuk pengetahuan. aku punya temen sekolah yang ikut program dari negara yaitu "mengajar Indonesia". mereka adalah relawan yang di tempatkan daerah terpencil untuk mengajar atau menjadi guru. sebelum berangkat aku sempat bertemu dengannya.

aku: koq kamu mau ikut program ini?
dia: aku ingin mengikuti kata hati ku untuk membangun negara ini.
aku: tapi kan di daerah terpencil dan gajinya gak seberapa.
dia: itulah nikmatnya bisa memberikan apayang kita punya ke mereka, kita bisa memberi jalan kepada mereka untuk bisa berpengetahuan. mereka punya hak dan aku punya kewajiban membantu saudara kita.
aku: apa kamu sudah siap?
dia: mau tidak mau harus siap. ini panggilan dan pengabdian. betapa beruntungnya kita bisa tinggal daerah ramai dengan gampang untuk bersekolah, tetapi anak-anak pedalaman....

aku sempat terenyuh dengan obrolan itu. aku sendiri gak ada ide gila seperti itu, dan belum tentu juga aku sanggup untuk menjalankannya. perlu tekad yang kuat dan kemauan yang keras. kita berterimakasih pada jiwa-jiwa mereka yang peduli dengan sesama untuk pendidikan kita semua.

beryukur kita yang masih bisa bersekolah.

No comments: